PONDOK REMAJA INABAH XX
YAYASAN SERBA BAKTI PUSAT
PONDOK PESANTREN SURYALAYA
Telp. : 0265. 455330 HP.
HP Mobile : 085223477692, 085223675096
HP Mobile : 085223477692, 085223675096
KH.MA'MUN DAN ISTRI |
Anak Binaan Rutinitas Ibadah |
Rutinitas Ibadah |
Kebersamaan Akan Membangun Jiwa Yang Sehat |
Acara Korban |
.
Inabah
Lokasi-Lokasi inabah
|
Abah Anom Wafat
Jakarta (ANTARA News) - Kalau disebutkan nama
KH Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin, boleh jadi sedikit saja orang yang
tahu siapa tokoh ini. Tapi kalau disebut nama Abah Anom, asosiasi pikiran langsung menuju Pondok Pesantren Inabah Suryalaya di Tasikmalaya, Jawa Barat.
Ini bukan pondok pesantren biasa, karena bisa
dikatakan menjadi pondok pesantren perintis untuk menanggulangi
ketergantungan obat menyandarkan diri pada nilai-nilai hakiki agama
Islam.
Dia adalah Abah Anom, pendiri pondok
pesantren itu, yang kini telah berpulang memenuhi panggilan Sang Khalik,
di Tasikmalaya, pada pukul 11.55 WIB, Senin. Usianya saat meninggalkan
pondok pesantren kesayangannya itu 96 tahun, usia sangat sepuh untuk
ukuran masa kini.
Ribuan santri dan masyarakat di Tasikmalaya
dan sekitarnya menunggui rumah sakit Tasikmalaya Medical Centre, tempat
Abah Anom dirawat hingga saat terakhir dia. Abah memang sangat mengakar
di sana; juga sangat disayangi karena dia sudah menjadi "abah" (bapak
dalam bahasa Sunda) bagi siapa saja di sana.
Menurut informasi, Abah Anom akan dimakamkan
di Tanjungkerta, Tasikmalaya, pada Selasa besok (6/9). Banyak sekali
yang berduka dan terkesiap dengan kabar kehilangan ini. Wakil Presiden
Boediono pun --jika tidak ada aral melintang-- akan hadir pada pemakaman
itu.
Tasawuf dan Pesantren Inabah Suryalaya
Abah Anom terlahir pada 1 Januari 1915 di
Suryalaya, Tasikmalaya. Ia anak kelima dari Syekh Abdullah Mubarok bin
Nur Muhammad, atau Abah Sepuh, pendiri Pesantren Suryalaya. Sebuah
pesantren tasawuf yang khusus mengajarkan Thariqat Qadiriyyah
Naqsabandiyah (TQN).
Ia memasuki bangku sekolah dasar (Vervooleg
school) di Ciamis, pada usia 8 tahun. Lima tahun kemudian melanjutkan ke
madrasah tsanawiyah di kota yang sama. Usai tsanawiyah, barulah ia
belajar ilmu agama Islam, secara lebih khusus di berbagai pesantren.
Kegemarannya menuntut ilmu, menyebabkan Abah
Anom menguasai berbagai macam ilmu keislaman pada usia relatif muda (18
tahun). Didukung ketertarikannya pada dunia pesantren, telah mendorong
ayahnya yang tokoh Thoriqot Qadiriyah Naqsabandiyah (TQN) untuk
mengajarinya dzikir TQN. Sehingga ia menjadi wakil talqin ayahnya pada
usia relatif muda.
Mungkin sejak itulah, ia lebih di kenal
dengan sebutan Abah Anom. Ia resmi menjadi mursyid (pembimbing) TQN di
Pesantren tasawuf itu sejak tahun 1950. Sebuah masa yang rawan dengan
berbagai kekerasan bersenjata antar berbagai kelompok yang ada di
masyarakat, terutama antara DI/TII melawan TNI.
"Tasawuf tidak hanya produk asli Islam, tapi
ia telah berhasil mengembalikan umat Islam kepada keaslian agamanya pada
kurun-kurun tertentu," katanya, tentang eksistensi tasawuf dalam ajaran
Islam.
Tasawuf yang dipahami Abah Anom, bukanlah
kebanyakan tasawuf yang cenderung mengabaikan syari’ah karena
mengutamakan dhauq (rasa). Menurutnya, sufi dan pengamal tarekat tidak
boleh meninggalkan ilmu syari’ah atau ilmu fiqih. Bahkan, menurutnya
lagi, ilmu syari’ah adalah jalan menuju ma’rifat.
Pada tahun 50-60-an kondisi perekonomian
rakyat amat mengkhawatirkan. Abah Anom turun sebagai pelopor
pemberdayaan ekonomi umat. Ia aktif membangun irigasi untuk mengatur
pertanian, juga pembangunan kincir angin untuk pembangkit tenaga
listrik.
Medan pertempuran bukanlah wilayah asing bagi
Abah Anom. Pada masa-masa perang kemerdekaan, bersama Brigadir Jenderal
Akil bahu-membahu memulihkan keamanan dan ketertiban di wilayahnya.
Ketika pemberontakan PKI meletus (1965), ia bersama para santrinya
melakukan perlawanan bersenjata.
Bahkan tidak hanya sampai di situ, Abah Anom
membuat program “rehabilitasi rohani” bagi para mantan PKI. Tak heran,
jika Abah mendapat berbagai penghargaan dari Jawatan Rohani Islam Kodam
VI Siliwangi, Gubernur Jawa Barat dan instansi lainnya.
Medan pendidikan juga tak luput dari ruang
aktivitasnya. Mulai dari pendirian Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah
‘Aliyah pada tahun 1977, sampai pendirian Institut Agama Islam Latifah
Mubarokiyah pada tahun 1986.
Inabah
Mengentaskan manusia dari limbah kenistaan
bukanlah perkara mudah. Abah Anom memiliki landasan teoritis yang kuat
untuk merumuskan metode penyembuhan ruhani, semuanya ada dalam nama
pesantren itu sendiri yaitu, Inabah.
Abah Anom menjadikan Inabah tidak hanya
sekedar nama bagi pesantrennya, tapi lebih dari itu, ia adalah landasan
teoritis untuk membebaskan pasien dari gangguan kejiwaan karena
ketergantungan terhadap obat-obat terlarang.
Dalam kacamata tasawuf, ia adalah nama sebuah
peringkat rohani (maqam), yang harus dilalui seorang sufi dalam
perjalanan ruhani menuju Allah swt.
"..Salah satu hasil dari muraqabatullah
adalah al-inabah yang maknanya kembali dari maksiat menuju kepada
ketaatan kepada Allah karena merasa malu 'melihat' Allah,” jelas Abah
yang merujuk pada kitab Taharat Al-Qulub.
Dalam teori inabah, untuk menancapkan iman
dalam qalbu, tak ada cara lain kecuali dengan dzikir laa ilaha ilallah,
cara ini di kalangan TQN disebut talqin.
Demikian juga dalam mesikapi mereka yang
dirawat di pesantren Inabah. Mereka harus diberikan ‘pedang’ untuk
menghalau musuh-musuh di dalam hati mereka, pedang itu adalah
dzikrullah.
Orang-orang yang dirawat di Inabah
diperlakukan seperti orang yang terkena penyakit hati, yang terjebak
dalam kesulitan, kebingungan dan kesedihan.
Mereka telah dilalaikan dan disesatkan setan
sehingga tak mampu lagi berdzikir pada-Nya. Ibarat orang yang tak
memiliki senjata lagi menghadapi musuh-musuhnya. Walhasil, obat untuk
mereka adalah dzikir.
Shalat adalah salah satu bentuk dzikir.
Menurut pandangan Abah Anom, para pasien itu belum dapat shalat karena
masih dalam keadaan mabuk (sukara), karena itu langkah awalnya adalah
menyadarkan mereka dari keadaan mabuk dengan mandi junub. Apalagi sifat
pemabuk adalah ghadab (pemarah), yang merupakan perbuatan syaithan yang
terbuat dari api. Obatnya tiada lain kecuali air.
Jadi, selain dzikir dan shalat, untuk
menyembuhkan para pasien itu digunakan metode wudlu dan mandi junub.
Perpaduan kedua metode itu sampai kini tetap digunakan Abah Anom untuk
mengobati para pasiennya dari yang paling ringan sampai yang paling
berat, dan cukup berhasil.
Buktinya, cabang Inabah tak hanya di
Indonesia, di Singapura langsung berdiri sebuah cabang serta Malaysia
dua buah cabang. Belum lagi tamu-tamu yang mengalir dari berbagai benua
seperti Afrika, Eropa dan Amerika.
Sumber:
Lucky Nugget Hotel and Casino, Las Vegas, NV - Mapyro
BalasHapusFind all information and best 세종특별자치 출장마사지 deals of Lucky Nugget 경상남도 출장안마 Hotel 의왕 출장마사지 and Casino, 속초 출장마사지 Las Vegas, NV, including fully refundable rates with free 부산광역 출장마사지 cancellation.